Kamis, 29 Januari 2009

sekolah favorit?? yakin loch????

Ada sebuah cerita dimana seorang keponakan bertanya kepada pamannya tentang sekolah favorit di kota pamannya, dan sang paman berkata apabila kita ibaratkan sekolah itu sebagai sebuah bus antar kota, apa yang ada dalam pikiran kita??sang paman bertanya kepada keponakannya itu,, dan keponakannya itu menjawab tarif yang lumayan mahal, tapi kenyamanan yang akan kita peroleh pada saat di perjalanan. Sama dengan sebuah sekolah, kita selalu memiliki pemikiran bahwa sekolah favorit itu adalah sekolah yang pada saat penerimaan siswa baru selalu memiliki banyak peminat, tapi proses pembelajaran siswa, dan segala fasilitas sudah cukup memenuhi standar favorit mereka. Cerita ini saya dapat dari blog bapak Awan Sundiawan

Hey, come on!! Ubah persepsi kita tentang sekolah favorit itu hanya dapat dilihat dari berapa banyak jumlah peminat yang ingin masuk ke sekolah itu dan fasilitas saja, karena tidak hanya itu yang menjadi penilaian sekolah favorit.

Sekolah favorit itu sekolah yang memiliki pengelolaan yang profesional. kita masih bisa melihat bus yang saya bicarakan di atas, mengapa bus yang memiliki tarif atau ongkos yang lumayan mahal dan pengelolaan bus yang sangat profesional oleh pemilik bus tersebut, tapi dari biaya yang mahal itu kita akan merasa nyaman, aman, dan selamat. Kembali lagi kepada sekolah favorit, Untuk sekolah favorit haru s memiliki pengelolaan yang sangat profesional, baik dalam pengelolaan administrasi, keuangan, kurikullum, tata ruang, kepegawaian, dan yang lainnya.

Percuma memiliki nama besar tapi pengelolaan di dalam sekolah tersebut belum profesional, yang ada akan mengecewakan pihak orang tua yang telah menyekolahkan anak mereka ke sekolah yang favorit akibat begitu besar nama sekolah tersebut. Dari situ datanglah sebuah fenoma berpindah - pindah sekolah, Sekolah kita umpamakan sebagai suatu instansi penyedia jasa, guru dan para pegawai adalah penyedia jasa bagi anak - anak yang telah bersekolah di sekolah itu, seharusnya bila sekolah itu adalah sekolah favorit, sekolah tersebut harus menyediakan semua jasa yang baik sesuai dengan yang mereka promosikan sebelumnya, dan sangat berhak untuk orang tua dan anak sebagai penerima jasa mengomentari atau merasa rugi apabila jasa yang diberikan sekolah tidak memuaskan orang tua atau anak tersebut. Serta pihak sekolah harus bisa transparan tentang semua keadaan yang di alami oleh sekolah kepada orang tua karena mereka adalah "rekan bisnis" sekolah.

Jadi, Sekolah yang favorit itu bukan karena nama besar yang dimiliki, jumlah pelamar yang membludak pada saat penerimaan siswa baru, fasilitas yang begitu canggih, dan yang lainnya tapi sekolah yang favorit itu adalah sekolah yang memiliki pengelolaan yanmg sangat profesional dalam segala bidang dan memiliki sifat transparan kepada orang tua sebagai kolega sekolah tersebut. Untuk semua orang tua harus sangat selektif untuk memilih sekolah untuk anak mereka.

Senin, 26 Januari 2009

SENIORITAS????????

Ini pengalaman saya yang pertama dalam dunia kerja, saya menyadari pasti begitu banyak tantangan dalam menghadapinya.......namun yang ada dalam benak saya adalah ternyata SENIORITAS masih terjadi di dalam dunia kerja. Pertama saya sangat surprise banget walaupun berbeda dengan senioritas pada saat saya masih dalam bangku sekolah tetap saja menjadi bahan pemikiran saya sebagai seorangyang masih junior dan belum memiliki banyak pengalaman.

Pada saat di bangku sekolah, yang namanya senioritas adalah sang senior ingin sekali menunjukkan bahwa yang memegang kendalai di sekolah ini adalah mereka, sehingga para junior harus patuh dengan apa yang di minta atau di perintahkan oleh sang senior. Sebenarnya ini sama saja dengan penindasan adik kelas atau junior oleh para kakak kelas atau senior. Jujur saja saya telah mengalami apa itu senioritas di bangku sekolah, itu semua terjadi mulai saat saya masuk SMP sampai dengan SMA. sangat tidak e3tis sekali di dalam dunia pendidikan di negara ini terjadi sebuah kekerasan oleh murid kepada murid yang lain. Contoh dari senioritas itu adalah pemalakan kepada junior sampai dengan pemukulan atau pengkroyokan kepada junior apabila sang junior tidak hormat atau tidak bisa memenuhi apa yang di minta oleh sang senior (dalam hal ini sang senior hanya menginginkan uang saja).

Saya begitu kaget saat bulan pertama saya bekerja di sebuah instansi, saya di beri tugas yang bukan tugas pokok saya dan saya harus menyelesaikan semua tugas yang diberikan kepada saya dengan hasil yang baik tidak ada kesalahan sedikit pun. Pertama dalam pemikiran saya adalah mereka ingin menguji saya seberapa benar dan pantas saya bekerja di instansi tersebut, tapi lama kelamaan mengapa saya selalu diberi tugas yang bukan tugas pokok saya dan mereka meminta saya untuk dengan cepat menyelesaikannya, saya masih berpikir kalau mereka masih menguji saya, sehingga saya harus menyingkirkan tugas pokok saya dulu. Sampai suatu saat saya menyadari bahwa mereka memanfaatkan saya untuk mengerjakan tugas mereka, dan mereka pun bisa bersantai untuk waktu yang lumayan lama. Sempat terpikir dalam pikiran saya apakah ini suatu bentuk senioritas dalam dunia kerja, dan saya mendapat jawabannya itu adalah bentuk dari senioritas dalam dunia kerja.

Yang jelek dari pemberian tugas kepada sang junior oleh para senior adalah apabila tugas yang dikerjakan oleh junior itu mendapat suatu masalah atau ada kesalahan, si senior ini tidak pernah mau tahu masalah apa yang dihadapi oleh yang mengerjakan dan mereka ( senior) pun tidak mau bertanggung jawab apabila terjadi komplen atas hasil kerjanya...... Satu lagi yang begitu menyakitkan, apabila hasil kerja dan kinerja sang junior bagus, sang junior tersebut akan selalu di bebani pekerjaan yang melebihi dan keluar dari pekerjaan pokok sang junior tersebut, dan apa bila hasil kerja dan kinerjanya kurang bagus, sang junior tersebut mendapatkan suatu PUJIAN YANG MENGIRIS HATI SANG JUNIOR.....Ada satu kalimat yang saya tangkap dari senior, mereka selalu bilang kalau mereka itu punya banyak pengalaman, saya tidak tahu apa semua pengalaman yang dimiliki oleh senior itu semuanya adalah pengalaman yang baik???? tapi apalah artinya sebuah pengalaman kalau kita tidak bisa bercermin dari pengalaman kita tersebut......


Satu pertanyaan dalam benak saya adalah APAKAH SENIORITAS INI MENJADI SEBUAH BUDAYA DIMANA YANG SENIOR SELALU MEMBEBANI JUNIORNYA???? dan SAMPAI KAPAN SEMUA INI AKAN TERUS TERJADI??????