Rabu, 14 Oktober 2009

PROSES DAN MOTIVASI DALAM PENDIDIKAN

Guru atau pendidik merupakan suatu pekerjaan yang sangat sulit dan tidak sembarang orang bisa melakukannya. Pendidik itu kata yang akan saya pakai untuk tulisan saya sekarang, karena yang saya lihat guru sudah melemah artinya.

Dunia pendidikan di Indonesia sedang di sorot oleh banyak kalangan, karena sudah terlalu banyakj masalah yang terjadi di dalam instansi ini, mulai dari korupsi, pencabulan yang di lakukan oleh guru ke siswanya, kekerasan dalam dunia pendidikan, dan masih banyak lagi. Tapi dalam bahasan saya saat ini, saya tidak akan membahas tentang semua masalah yang terjadi dalam dunia pendidikan namun akan membahas "PROSES DAN MOTIVASI DALAM PENDIDIKAN".

Guru atau pendidik tidak akan pernah lepas dari suatu peristiwa yang terjadi di dalamnya, yaitu MENDIDIK dan MENGAJAR, dalam mengerjakan tugasnya guru tidak akan pernah terlepas dari sebuah "proses" dan "hasil", dalam suatu proses pembelajaran, "proses" dan "hasil" ini akan terus menjadi kajian utama. Proses akan mengarah pada hasil, demikian tesis utamanya. Hasil belajar yang baik bermula dari jalinan proses yang mengagumkan. Tapi masih banyak yang beranggapan yang meyatakan bahwa hasil pendidikan dilihat dari kognisi siswa, pasalnya jika anggapan ini dibiarkan terus berkembang, akibatnya sangat tidak baik dalam kegiatan belajar mengajar. Pendidik akan terus mendorong siswa untuk mengasah kemampuan intelektualitasnya, namum mengesampingkan pengasahan rasa hati dalam melakukan pola pikir dan pola sikap, dan juga siswa akan menganggap remeh prose dan menjadikan hasil sebagai orientasi utama.

Saya jadi ingat dengan kata - kata dari bapak pengawas pendidikan kota Bogor, beliau berkata "Pendidikan jaman sekarang hanya berorientasi pada nilai saja tidak kepada pengembangan sikap dan pola pikir, dan itu merupakan suatu kemunduran nilai dari suatu PENDIDIKAN". Dari buku yang saya baca karya Asef Umar Fakhrudin, dalam suatu pendidikan sepatutnya menjadikan sebuah proses sebagai fondasi dari dunia pendidikan. Karena apa, pendidikan memiliki arti memanusiakan manusia, sebagai contoh pada saat perkembangan manusia, mulai dari dalam kandungan, kemudian lahir ke dunia dan kemudian menjadi seorang dewasa, sebenarnya mengajarkan bahwa betapa proses selalu mengiringi manusia. Jadi, pendidikan harus menjadikan proses sebagai bagian terpentingnya, bukan hasil. Apabila hasil dijadikan tolak ukur, yang terjadi adalah siswa justru di bimbing untuk berpikir jangka pendek dan regresif.

Yang menjadi tantang untuk pendidik sekarang adalah pendidik wajib memberikan suatu motivasi kepada siswa, pendidik diharuskan untuk selalu memompa semangat para siswa untuk belajar dengan tekun, menghadapi kesusahan dengan senyum, dan keterbatasab dengan semangat berubah. Motivasi tersebut akan memberikan energi positif kepada siswa untuk lebih maju lagi. Memberikan motivasi mutlak diperlukan dalam dunia pendidikan. Pasalnya dengan motivasi tersebut siswa akan merasa dihargai dan dipercaya.

William james, bapak psikologi Amerika Serikat berkata "Jika siswa sudah merasa dihargai dan dipercaya, maka proses transformasi nilai akan berjalan dengan optimal. Para siswa ini akan semakin giat untuk berkarya dan berproses". Jadi pendidik berusaha memahami kondisi dan kekuatan yang menjadi penggerak dan pengarah tingkah laku seorang siswa, juga kalau berusaha menemukan cara - cara yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas tingkah laku seorang siswa itu semua sedang mempelajari motivasi.

Seorang pendidik yang baik akan selalu memotivasi anak - anak didiknya untuk terus belajar dan berkarya. Pada setiap kesempatan, pendidik seperti ini akan mengajak setiap siswa untuk mengembangkan kreativitas dan keahliannya. Apa yang dilakukan ini membawa implikasi yang sangat besar dalam perkembangan pola pikir dan pola sikap siswa.

Dari uraian di atas, saya menyimpulkan bahwa untuk menjadi seorang pendidik itu tidaklah mudah, karena menjadi seorang pendidik itu meiliki tanggung jawab yang besar bukan hanya kepad siswanya, namun kepada lingkungan sekitarnya. Dan untuk menjadi seorang pendidik harus memiliki keahlian lain, bukan hanya ahli pada mata pelajarannya saja.

"Mengajar adalah profesi yang berhubungan dengan kasih sayang, kreativitas, disiplin, penyelesaian masalah, pertumbuhan pribadi, dan keajaiban. Tidak ada tugas yang lebih berat daripada mendidik anak - anak untuk berpartisipasi dalam masyarakat yang bebas dan demokrasi" Betsy Glisson, guru teladan dari Harris Country, Ohio

Tidak ada komentar: